Puisi: Musim-Musim Burung – Irman Syah

Irman Syah

musim-musim burung hari ini
kitalah seonggok kabar yang diputar-balikkan kata
merendah dan meninggi dalam sayap waktu
jemari perjalanan adalah rantau jelangan
yang dipupuk dengan sabar
tapi, kita makin setia pada ratapan:
       “oi malang lai…
       keratau madang di hulu
       buahnya dimakan burung
       kini daun ditinggal ranting
       angin desir di Batang Aagam
       merantau hilangkan malu
       amat susah hidup di kampung
       berharap emas berkeping
       tanah warisan dilelangkan!”
       burung berkabar pada musim kita di lain nafas
       pusaka tinggal kenangan Mamak di ujung pisau
ranah hilang kemana?
Magek, Kamang dan Tilatang lengang
Bukit Kawin membelah malam, kengerian mengepul

tak ada untung dari ratap selain kedai kopi:
ketan dan goreng pisang!

pada musim-musim burung hari ini
kitalah kabar rantau yang ganas, surat tak berbalas
di kampung hotel bar menjulang:
ibu-ibu gelisah
mengutang beras kemana?
gadis-gadis pulang pagi!

Catatan:
Magek, Kamang dan Tilatang: nama negeri di Kab. Agam
Bukit Kawin: nama bukit yang dibelah jalan

Sumber: Majalah Horison; No. 8, Th. XXIX; Agustus 1994

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.