F.L. Risakotta
Ombak Pariaman
Di depanku laut lepas,
hati ingin semua bebas.
Di belakangku kota perkasa,
di balik terali kawan-kawan terpenjara.
Petani Pariaman ombak perkasa,
Pulau Angsa hijau semesta;
sampai kemanapun datang berita,
petani mendukung revolusinya
Di depanku ombak Pariaman,
orang menghilir dalam kereta;
di depanku teriak kemenangan,
datang menghilir dendam dan murka.
Jangan di sini tuan bermalam.
diliput lautan dalam dendam;
tapi apa ditakut Sutan,
justru di sini banyak kawan.
Di depanku ombak Pariaman,
di depanku teriak kemenangan
Burung camar enggan pulang,
laut bertepi warna kelabu;
jangan gentar abang berjuang,
pagut revolusi berhati satu.
Di depanku laut buas,
di belakangku bisik penjara;
kalau tak adapun yang ‘kan lepas,
tetap revolusi tak pernah menyerah.
Pariaman 11.9.64.
Sumber: Harian Rakyat, 11 Oktober 1964; dalam Gugur Merah (Merakesumba, Yogyakarta, 2008)