M. Anton Sulistyo (l. 1958)
Pagi-pagi Sekali
Dari jendela kamar, pagi-pagi sekali
Kabut membuat kursi taman menghilang
Orang-orang bergerak lebih cepat ke segala arah
Kota tampak hitam putih. Daun-daun gemetar
Kehijauan direbut musim dingin di Manhattan
Kuangkat gelas kopiku ke langit abu-abu
Meniru Li Po yang bersulang pada rembulan
Mengenang kekasih berupa bayang-bayang
“Apakah di rumah leluhur masih terdengar
suara yang mendendangkan tembang Jawa?”
Tadi malam bahkan hampir setiap malam
Aku masih menjelajah lautan sunyi tak bernama
Dijajah insomnia hingga kehilangan jam bercinta
Dari jendela kamar, pagi-pagi sekali
Kulihat burung camar tersesat dalam salju
Suaranya terus memekik memanggili namamu.
One-UN, 2014.
Sumber: Riau Pos, 28 Desember 2014.