Puisi: Pernahkah Kita Percaya – Darius Umari (l. 1942)

Darius Umari (l. 1942)
Pernahkah Kita Percaya

Pernahkah kita percaya
pada tiang-tiang listrik, lampu-lampu
yang berderet di pinggir simpang siur lalu lintas
angin pasang surut. Pernahkah kita
percaya pada bumi di bawah telapak kaki
gelindingan ban-ban mobil, roda-roda beca laju
di atas aspal basah, karena
musim hujan yang panjang melanda seluruh kota
Pernahkah kita percaya pada kemarau,
keringat yang sirami pekarangan, ruang tamu
hingga kamar tidur. Dan
dengan mesra kita pun tertidur
dalam keringat. Pernahkah
kita percaya pada mereka
burung-burung gagak, kerbau-kerbau pedati
yang ‘ngajak kita beramah dalam persahabatan
yang lahir dari kelesuan dan curiga
kemanusiaan yang diklasifikasikan
jabatan dan pangkat, kebenaran
yang pencilkan nilai-nilai
martabat
Pernahkah kita percaya pada lelaki angker
yang mengacung-acungkan otot bagi pertahankan dendam
dalam diri kita
agar rasa takut pada bocah-bocah senantiasa berkuasa
Pernahkah kita percaya
pada orang-orang lumpuh
yang menyeret-nyeret tubuhnya, sambil
mendorong-dorong kaleng bekas mentega
dan memandang orang-orang yang dilintasinya
tanpa bicara apa-apa
cairan hangat dan keruh sirami tubuhnya mengkilat
Pernahkah kita percaya itu semua
kemerdekaan kita?

1969

Sumber: Horison, No. 9, Th. IV, September 1969, lewat Tonggak 3 (Gramedia, 1987)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.