Dedet Setiadi (l. 1963)
Peta
Aku pilih jalan
untuk mengusung ketenangan
di pos paling ujung
kubiarkan segala percakapan
tewas
menumpuk seperti barisan
nisan
di pekuburan
Tak ada lagi sisa waktu
untuk mendengar dongeng
ini-itu
sebab telinga terlalu sempit
menampung cerita
yang benar-benar tak ada
benarnya
Lihat,
rumah yang kutinggalkan
pintunya terbuka
siapa pun bisa jadi penghuninya
Waktu semakin mepet
untuk melipat senja
jalan sejarah
sarat rekayasa
sekusut kain belaco
tak pernah diseterika
Maka
kupilih jalan lempang saja
sebagai gerbong
yang melintasi relnya
sebagai tubuh
yang melepaskan baju kotornya
Sumber: Kedaulatan Rakyat, Minggu 8 Oktober 2017