Puisi: Riwayat Kecil – Mustafa Ismail

Mustafa Ismail

 —- mengingat seorang penyair 
kita jalan kaki dari peunayong malam itu
menempuh rumahmu

malam basah
kita belum makan. “Minum air putih saja,” katamu

lalu aku membaca puisi, kau merekamnya
malam mendesah

sempat pula kau menerima telepon
dari seseorang: wajahmu girang

mengapa pagi begitu cepat datang
kita kembali harus makan

lalu kudengar kau telah berladang
di atas kanvas kosong

kau menanam rumput juga mawar
tiap waktu kau terus menyiramnya

puisi-puisi lahir
mawar bermekaran

kanvas menjelma nyanyian
paling kau nantikan

sampai pagi itu datang
sampai laut itu pasang

Pamulang, 9 Januari 2005

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *