Ni Made Purnama Sari (l. 1989)
Rumah Kaca
Rumah kacaku
menunggu di akhir halaman.
Di dekatnya dulu sebatang pohon,
perdu limau, semak kayu manis:
kelopak bunga
gugur
dalam tangkainya.
Di seberang dinding
kuhibur riang
bagai murung memanggil pulang
Di ujung pilu,
kehilangan datang
dengan senyum gula-gula masa lalu.
Aku menulismu kini
karena hujan hari tiada lagi:
Hujan hari
yang melambungkan angan
ke ranting
hujan hari dengan cermin
bayangan semua orang
hujan hari dengan lari kecil
burung pagi
lari samar yang enggan bulan
Pohon nangka makin tinggi,
helai daunnya gugur pergi
halaman kini
hanya ada dalam sajakku
2014
Sumber: Kompas, 22 Maret 2015.