Willy Fahmy Agiska (l. 1992)
Sajak Biru
Pada sepi yang makin gigir,
pada batas rasa kehilangan ini,
aku biru
Seluruh laut pulang padaku
tanpa ombak dan perahu-perahu.
Waktu hanyalah seorang utusan
pemberi renik-renik bangkai
yang lama terapung-apung
di hatimu.
Sedang di sini
mercusuar hanya menggigil.
Sampah-sampah mengambang
dan ikan-ikan terkapar
di kedua mataku
2012-2017
Sumber: Mencatat Demam (2019)