Puisi: Tangisan Teratai Muda yang Tergusur dari Sebuah Danau Mati – Sides Sudyarto DS (1942-2012)

Sides Sudyarto DS (1942-2012)

Teratai muda itu telah kehabisan air mata
Ia menyanyi sejak abad pertama kehidupan
Matahari telah menguras seluruh air danau
Tanpa alasan.

Lautan kecil yang terdiri dari
otak-otak yang lebur dan mendidih itu
Kini telah kering kerontang
Dimakan kemarau salah musim.

Panah-panah nasib telah menusuki
Semua daun-daun pernafasannya
Tak ada lagi sumsum kesadaran mengisi pembuluhnya
Padahal dulu Buddha menanamnya dengan tangan bathinnya.

Teratai muda itu tahu sudah
Dirinya akan punah walaupun hujan
agama akan terus melimpah.

Sumber: Horison, No. 2, Thn. XIX, Februari 1985.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.