Korrie Layun Rampan (1953-2015)
Siapa mengendap-endap dari balik dinding-dinding kabut
lalu tegak di Taman Puisi. Kelamkah atau Sunyi Waktu
atau Engkau. Debu yang kembali kepada debu?
Cinta pun tumbuh mencengkam akar-akar bumi
Menulis warna keluh-kesah Semesta. Sayup suara-Mu kah itu
dengan bisik-bisik khali, mengetuk lekuk likuan nurani
Lama mati caya beribu caya. Pelita Padang Saat
segala mengertap pada gelap, bintang-bintang senja hari
kampung-kampung murung, topeng sandiwara mati!
Termangu kota tua di bawah arakan gema-gema
rindu menyayat. Para Putera menuturjan Kisah Agung
tentang elegi dan sejuta senja Gadis Gunung
Rakit-rakit sarat dan tongkang tertidur di pantai
begini kita melepas dan menyambut peristiwa seluruh hari
menjerat bayang-bayang fana. Sia-sia menahan detik alpa
yang membantun-menggusur seluruh usia.
(1976)
Sumber: Suara Kesunyian (Budaya Jaya, Jakarta, 1981)