Seno Gumira Adjidarma (l. 1958)
Trompet
– Dili, 12 November 1991
“Seharusnya kutiup kau malam itu.”
Supaya orang-orang yang terbunuh
bangkit lagi dari kematian?
“Seharusnya kutiup kau malam itu.”
Supaya mayat-mayat yang dikubur tanpa nisan
menguak tanah yang menguruknya dan
meangkak pelan menuju gubernuran?
“Seharusnya kutuip kau malam itu.”
Supaya mereka yang tertembak bisa berjalan
ke gereja dengan tubuh berlubang dan
berdoa dengan darah di mulutnya sehingga
tak ada suara yang terdengar
selain bunyi kebencian?
“Seharusnya kutiup kau malam itu.”
Mainkan jazz saja Wynton,
kita tidak bicara politik waktu sarapan.
29 Desember 1991
Sumber: Horison, XXXIV, Agustus 1999.