Puisi: Wanita yang Berjalan Ke Kamar Kecil – Eko Tunas (l. 1956)

Eko Tunas (l. 1956)
Wanita yang Berjalan Ke Kamar Kecil

Aku suka wanita yang berjalan ke kamar kecil
Aku suka garis itu, garis batas antara sepi dan mimpi
Seperti tanda seru dan titik galibnya. Setelah ia
menorehkan lipstik pada cermin kaca di dinding,
meski ia tak menyelesaikan gambarnya…
Aku suka, justru karena kami belum selesai
Cerita belum rampung, dan cahaya masih remang
Perseteruan adalah makna airmata pada bantal
Sms belum selesai ditulis, masih mengeja singkatan cinta
Aku suka wanita yang berjalan ke kamar kecil
Aku suka warna itu, warna apa pun dalam keremangan
Sebab setiap warna suci galibnya. Setelah ia
menorehkan warna merah pada cermin kaca di dinding,
meski sengaja tak menyelesaikan gambarnya…
Aku suka, justru karena kami belum selesai
Cerita belum usai, dan tirai masih tertutup
Perseteruan adalah makna airmata pada kecupan
Sms belum rampung ditulis, masih mengeja singkatan hidup
Aku suka wanita yang berjalan ke kamar kecil
Aku suka kekuatannya, batas antara nilai dan institusi
Bahwa kekuatan galibnya adalah kehadiran, Setelah ia
menorehkan garis tajam pada cermin kaca di dinding
meski biasa saja saat tak menyelesaikan gambarnya…
Aku suka, justru karena kami belum selesai
Cerita belum lagi purna, dan kostum belum dilepaskan
Perseteruan adalah makna airmata pada mata
Sms belum lagi habis ditulis, masih mengeja singkatan mati

Semarang, 26 Desember 2005

Sumber: Ponsel di Atas Bantal (2010)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *