• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Aprinus Salam

Puisi: Sulut Desa-desa – Aprinus Salam (l. 1965)

Posted on 10 Februari 201810 Maret 2018 by Editor

Aprinus Salam (l. 1965) Suluk Desa-desa Karena titahmu, aku lahir di malam hari Bersama tiang listrik, jalan, dan aspal Lampu-lampu membesar ketika aku belajar naik motor di kebun belakang Tubuhku […]

Posted in Puisi Tagged Aprinus Salam, Puisi Leave a comment

Puisi: Suluk Rumah – Aprinus Salam (l. 1965)

Posted on 10 Februari 201810 Maret 2018 by Editor

Aprinus Salam (l. 1965) Suluk Rumah Tanah kosong, dan kayu-kayu yang lelah Kau pernah di situ bersama atap dan paku Juga dinding-dinding yang terhapus Kemudian, bersamamu aku pindah Berpindah rumah […]

Posted in Puisi Tagged Aprinus Salam, Puisi Leave a comment

Puisi: Mantra Sungai – Aprinus Salam (l. 1965)

Posted on 16 November 201710 Maret 2018 by Editor

Aprinus Salam (l. 1965) Mantra Sungai Dari hilir hatiku, hilir air Berenang bersama kayuh Telusuri keluk tubuh Bersampan ke sudut seduh Hingga ke batas aku Mengalirlah engkau, hai jernih Membasah […]

Posted in Puisi Tagged Aprinus Salam, Puisi Leave a comment

Puisi: Mantra Tubuh – Aprinus Salam

Posted on 16 November 2017 by Editor

Aprinus Salam Mantra Tubuh Tulang dan darah Bersegeralah engkau Karena cinta yang selalu Hati dan jantung Bersemilah engkau Karena cinta yang deru Mata dan telinga Lihat dan dengarlah Karena cinta […]

Posted in Puisi Tagged Aprinus Salam, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani