Oleh Hasan Aspahani Sebagai penyair modern Indonesia ia merumuskan dirinya sebagai Malin Kundang, yang gelisah dan ingiin meninggalkan dan tergoda untuk mendurhaka terhadap budaya ibu. Yang mula-mula ia tinggalkan adalah […]
Goenawan Mohamad
Puisi: Sjahrir, Di Sebuah Sel – Goenawan Mohamad
Goenawan Mohamad — untuk Rudolf Mrazek Dari jendela selnya, (kita bayangkan ini Jakarta, Februari 1965, dan ruang itu lembab, dan jendela itu rabun), ia merasa siluet pohon mengubah diri jadi […]
Puisi: Pada Sebuah Pantai: Interlude – Goenawan Mohamad
Goenawan Mohamad Semua ini hanya terjadi dalam sebuah sajak yang sentimentil. Yakni ketika pasang berakhir, dan aku menggerutu, “masih tersisa harum lehermu”; dan kau tak menyahutku. Di pantai, tepi memang […]
