• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Irma Agryanti

Puisi: Aku Melihat Hutan dalam Puisi – Irma Agryanti (l. 1986)

Posted on 19 Juli 202119 Juli 2021 by Editor

Irma Agryanti (l. 1986)Aku Melihat Hutan dalam Puisi tapak kaki pemburugema penutur suara liar adalahlolong anjing di kebun anggur desis ular menyusupperambah sarang taman kaktus dengan bangku tuadi tepi jalanbersama […]

Posted in Puisi Tagged Irma Agryanti, Puisi Leave a comment

Puisi: Layang-layang – Irma Agryanti (l. 1986)

Posted on 15 Desember 202015 Desember 2020 by Editor

Irma Agryanti (l. 1986)Layang-layang hanya jika kau datang ke rumah inimereka akan bermunculan tubuhnya buluh bambubergambar awan, berekor panjangdengan sayap bulan agustus tentu ia akan setinggi siangsebab cuma kau yang […]

Posted in Puisi Tagged Irma Agryanti, Puisi Leave a comment

Puisi: Seseorang Dalam Diriku – Irma Agryanti (l. 1986)

Posted on 15 Desember 202015 Desember 2020 by Editor

Irma Agryanti (l. 1986)Seseorang Dalam Diriku ada saat-saat dimana aku meragukan seseorang di dalam diriku. seseorang yang menyalakan lilin tapi memadamkannya berkali-kali, seseorang yang ingin dilengkapi tapi seringkali menjauh. keriuhan […]

Posted in Puisi Tagged Irma Agryanti, Puisi Leave a comment

Puisi: Dalam Kobaran Api – Irma Agryanti (1986)

Posted on 15 Desember 202015 Desember 2020 by Editor

Irma AgryantiDalam Kobaran Api ia berjalandi bawah atap yang seperti kertasia memerahseperti tiang kayu yang terbakar menjatuhkan helai rambutmenyerupai yang tak bisa lagi kuingat dalam kobaran apisuara pekik datang dari […]

Posted in Puisi Tagged Irma Agryanti, Puisi Leave a comment

Puisi: Di Dalam Televisi – Irma Agryanti (l. 1986)

Posted on 24 Januari 201715 Desember 2020 by Editor

Irma Agryanti (l. 1986) kota ini adalah televisi sebuah kaleng ikan sarden dengan amis laut buatan ada yang diracun dan menunggu mati suri kehilangan musim ketika seluruh lampu dipadamkan kota […]

Posted in Puisi Tagged Irma Agryanti, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani