• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Kuntowijoyo

Puisi: Suluk Awang-Uwung, 2 – Kuntowijoyo (1943-2005)

Posted on 29 Maret 2017 by Editor

Kuntowijoyo (1943-2005) Pengembara! Undang serigala menjilat jejakmu sampai pasir di gurun menghampar permadani pekat bagai ketiadaan Kau harapkan pelangi memencar lupakan. Juga matamu terpejam gelisah Ada yang tak kau tahu […]

Posted in Puisi Tagged Kuntowijoyo, Puisi Leave a comment

Puisi: Suluk Awang-Uwung, 15 – Kuntowijoyo (1943-2009)

Posted on 29 Maret 201729 Maret 2017 by Editor

Kuntowijoyo (1943-2005) Yang di bawah surya diteduh kubah biru bagai sekuntum cempaka mekar dan mewangi: Yang hamba ialah yang mulia Engkau terpilih menjaga kebun impian Lihatlah! Di sore tanganmu berlumpur […]

Posted in Puisi Tagged Kuntowijoyo, Puisi Leave a comment

Esai: Ketika Kuntowijoyo Menganalisa Sajak D Zawawi Imron

Posted on 17 Februari 201717 Februari 2017 by Editor

 Oleh Hasan Aspahani MENUTUP buku puisi D. Zawawi Imron “Madura, Akulah Darahmu” (Grasindo, Jakarta, 1999), Kuntowijoyo menulis sebuah artikel yang menarik dan baik untuk memahami puisi dan memahami bagaimana kerja […]

Posted in Esai Tagged D Zawawi Imron, Esai, Kuntowijoyo Leave a comment

Puisi: Musim Panen – Kuntowijoyo (1943-2005)

Posted on 15 Februari 201729 Maret 2017 by Editor

Kuntowijoyo (1943-2005) Setelah semusim tangan-tangan sibuk memotong pohonan di kampung halaman pak tani mengundang anak-anaknya memanen kolam sudah waktu ikan dinaikkan Segunduk matahari menyingkirkan sepi dari danau mendorong sampan berlayar […]

Posted in Puisi Tagged Kuntowijoyo, Puisi Leave a comment

Puisi: Bencana – Kuntowijoyo (1943-2005)

Posted on 15 Februari 201729 Maret 2017 by Editor

Kuntowijoyo (1943-2005) Toko-toko di kota sudah ditutup. Anjing menjajakan gonggongnya pada yang bergegas lewat. Tak seorang tahu sekarang jam berapa. Hari sudah jadi kemarin. Nyanyian sudah berhenti di night-club. Polisi […]

Posted in Puisi Tagged Kuntowijoyo, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani