Kuntowijoyo (1943-2005) Pengembara! Undang serigala menjilat jejakmu sampai pasir di gurun menghampar permadani pekat bagai ketiadaan Kau harapkan pelangi memencar lupakan. Juga matamu terpejam gelisah Ada yang tak kau tahu […]
Kuntowijoyo
Puisi: Suluk Awang-Uwung, 15 – Kuntowijoyo (1943-2009)
Kuntowijoyo (1943-2005) Yang di bawah surya diteduh kubah biru bagai sekuntum cempaka mekar dan mewangi: Yang hamba ialah yang mulia Engkau terpilih menjaga kebun impian Lihatlah! Di sore tanganmu berlumpur […]
Esai: Ketika Kuntowijoyo Menganalisa Sajak D Zawawi Imron
Oleh Hasan Aspahani MENUTUP buku puisi D. Zawawi Imron “Madura, Akulah Darahmu” (Grasindo, Jakarta, 1999), Kuntowijoyo menulis sebuah artikel yang menarik dan baik untuk memahami puisi dan memahami bagaimana kerja […]
Puisi: Musim Panen – Kuntowijoyo (1943-2005)
Kuntowijoyo (1943-2005) Setelah semusim tangan-tangan sibuk memotong pohonan di kampung halaman pak tani mengundang anak-anaknya memanen kolam sudah waktu ikan dinaikkan Segunduk matahari menyingkirkan sepi dari danau mendorong sampan berlayar […]
Puisi: Bencana – Kuntowijoyo (1943-2005)
Kuntowijoyo (1943-2005) Toko-toko di kota sudah ditutup. Anjing menjajakan gonggongnya pada yang bergegas lewat. Tak seorang tahu sekarang jam berapa. Hari sudah jadi kemarin. Nyanyian sudah berhenti di night-club. Polisi […]