• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Nursjamsu Nasution

Puisi: Jeritan Malam – Nursjamsu Nasution (1921-1955)

Posted on 23 April 201923 April 2019 by Editor

Nursjamsu Nasution (1921-1955) Jeritan Malam Di kelam hitam mengepung Menjerit peluit kereta malam Merintih ke langit… Derita hidup mengepung Menjerit bangsaku sedang berjuang Merintih ke langit… Tenaga mesin mengembus kelam […]

Posted in Puisi Tagged Nursjamsu Nasution, Puisi Leave a comment

Puisi: Ta’kan Ketinggalan – Nursjamsu Nasution (1922-1955)

Posted on 23 April 201923 April 2019 by Editor

Nursjamsu Nasution (1922-1955) Ta’kan Ketinggalan Hasratku hendak berlari bersamamu, kawan. Tapi jangankan berlari, berjalan pun ta’dapat, Bukan karena tenagaku kurang atau badanku lamban, Tapi karena sarungku, langkahku terhambat-hambat. Hasratku hendak […]

Posted in Puisi Tagged Nursjamsu Nasution, Puisi Leave a comment

Puisi: Pandai Besi – Nursjamsu Nasution (1921-1955)

Posted on 30 Maret 2018 by Editor

Nursjamsu Nasution (1921-1955) Pandai Besi Tempa terus pandai besi, Walau dengkang-dengking laga besi dan besi Rasa ‘kan meruntuhkan atap dinding kepalamu Walau merah menyilau panas api Rasa ‘kan menghanguskan isi […]

Posted in Puisi Tagged Nursjamsu Nasution, Puisi Leave a comment

Puisi: Tinggi Hati – Nursjamsu Nasution (1921-1955)

Posted on 30 Maret 201830 Maret 2018 by Editor

Nursjamsu Nasution (1921-1955) Tinggi Hati Aku berdiri di luar dalam hujan menitik Dia duduk di dalam, rindu memandang ke luar. Aku tahu ia sunyi Dia tahu aku sepi, Aku tahu […]

Posted in Puisi Tagged Nursjamsu Nasution, Puisi Leave a comment

Puisi: Tandus di Tanah Subur – Nursjamsu Nasution (1921-1955)

Posted on 30 Januari 201830 Maret 2018 by Editor

Nursjamsu Nasution (1921-1955) Tandus di Tanah Subur Aku menangis di hati Demi mata memandang Ketandusan di balik kesuburan Meratapi tanah gundul, jalan yang bencah Dirintang semak menusuk Di sana perkubangan […]

Posted in Puisi Tagged Nursjamsu Nasution, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA
  • Esai: Tugas Seorang Penyair – Hasan Aspahani

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Alfiyan Harfi Amir Hamzah Andy Sri Wahyudi Anekdot Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo Husain Landitjing J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan M. Balfas Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Pranita Dewi Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani