dipantai kutang dan dua celana dalam bertebar kaugosok matamu tidak! kau benar (memang kutang dan celana dalam) dimana pasangan itu? […]
Sutardji Calzoum Bachri
Puisi: Jembatan – Sutardji Calzoum Bachri
Sutardji Calzoum Bachri Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung air mata bangsa. Kata-kata telah lama terperang- kap dalam basa-basi dalam teduh pekewuh dalam Isyarat dan kilah tanpa makna. Maka aku […]
Puisi: Kudaputih – Sutardji Calzoum Bachri
Sutardji Calzoum Bachri kudaputih-kudaputihku kudaputih dari angin, kudaputih dari batu menderap dalam angin, berpacu lewat batu kudametari geliat tegap mengoyak gelap ai jatuh bulan dari punggungnya! kudaputihku kuda lapar pahatan […]
Penyair: Darah dan Mantra Sutardji Calzoum Bachri
“SAJAK Sutardji menuntut permenungan yang dalam dan persediaan imajinasi yang kaya. Dunia sajak-sajaknya begitu kompleks, tidak bisa dirumuskan secara sederhana,” kata penyair Abdul Hadi WM, setelah membaca lagi sajak-sajak sahabatnya […]
Esai: Kredo Puisi – Sutardji Calzoum Bachri
Sutardji Calzoum Bachri Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian. Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan air. Kata adalah pengertian itu sendiri. Dia bebas. Kalau diumpamakan dengan kursi, kata adalah kursi itu […]
Puisi: Berdarah – Sutardji Calzoum Bachri
Sutardji Calzoum Bachri Hari ini aku berdarah. kapak hitam menakik almanakku pecahlah rabuku mengalirlah pecahlah seninku mengalirlah pecahlah selasaku mengalirlah pecahlah jumatku mengalirlah darah mengalir dalam denyut dalam debar. darah […]