• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Z Pangaduan Lubis

Puisi: Sifat ke-5 – Z. Pangaduan Lubis (1932-2011)

Posted on 23 Agustus 202023 Agustus 2020 by Editor

Z. Pangaduan Lubis (1937-2011)Sifat ke-5 warna batintak warna dalam birutak warna dalam ungukeratan jemarikutak menetes darahnyatempat sembunyisuara batinkuyang gugur ubannyalewat tengah malamdalam rumput lebattepi kolam mengapa pada tempat ini semuaberebut […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Z Pangaduan Lubis Leave a comment

Puisi: Sifat ke-3 – Z. Pangaduan Lubis (1937-2011)

Posted on 23 Agustus 202023 Agustus 2020 by Editor

Z. Pangaduan Lubis (1937-2011)Sifat ke-3 tatkala rubuhdalam gelapcermin seribu cermintak cuaca yang tahucara mengatakan dukaagar sempurnakurasa akupun tak tahu karena jauh suara angindalam rumput hilang warnajejakdesa tertinggaltak berbenah lagiserupa burung […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Z Pangaduan Lubis Leave a comment

Puisi: Pikiran – Z. Pangaduan Lubis (1937-2011)

Posted on 23 Agustus 202023 Agustus 2020 by Editor

Z. Pangaduan Lubis (1937-2011)Pikiran kemaren aku melintas lagidengan bimbangku yang lamatertindih cuaca kemarautempatnya entah di manaseorang penyabit rumputtengadah menghapus keringatkelihatan matanyaamat sayang pada anak-anaknamun kami tak bertegurancuma sejenak jadi lupa […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Z Pangaduan Lubis Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani