Puisi: Lukisan – Rosihan Anwar (1922-2011)

Rosihan Anwar (1922-2011)
Lukisan

kepada Perjurit

Di atas trem penuh pepak
Di sudut saja tempatku tegak….

Duduk di depanku Perjurit muda
Selurus sikapnya “lukisan” nyata:
Contoh manusia

    Tenang tegap
       Insafkan diri
          Berharga tinggi,
                tak sudi
                  Diperkuda-kuda….

Memandang “lukisan” berkata hatiku:
Beginikah harus Pemuda selalu
Penuh percaya kesanggupan diri
Jiwa utama pendirin pasti
Kuat bercita bertujuan suci….

Perjurit muda tiada kukenal
Walaupun engkau tidaklah tahu:
Tapi di hati kutanam janji
    Bersaudara kita semenjak kini
      Sambut tanganku, satu tujuan:
          Mari menyusun Kemenangan!
             Lamalah sudah Bangsa menanti…!

Semakin banyak masuk penumpang
Trem meluncur ke Tanah Abang….

Sumber: Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (Balai Pustaka, 1975)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *