Wing Kardjo Wangsaatmadja (1937-2002)
1.
Rumput. Ombakkah yang
di laut. Hiu, ikan cucut, kau
lupa siapa cucumu. Di hulu sungai
badak. Salah srigala di belantara kota.
Kamarku di sana, beratap pengap, berdinding
kaca, langit-langit undian, tujuhpuluhlima juta
Mari bergadang: main kartu, minum arak, makan sajak
bicara mahasiswi, nyanyi-nyanyi, jingkrak-jingkrak
berteriak! Kaset pusing merintihkan daging
Hiburan murahan. Sedang dulu karuhun
nayuban sampai pagi, minum kopi
merangkul penari, hidup
dalam gamelan
mimpi
2.
Itu jaman penjajahan
Kami jauh lebih dewasa, begitu
sederhana dalam alam merdeka, antara
gubuk-gubuk dan rumah mewah barang berlimpah
Sarapan menganga: kopisusu, rotibakar dan matasapi
Air jeruk ekstra. Ayam apa pula bertelur tanpa
berkelamin makan vitamin di bumbung janin?
Cinta memerlukan dapur dan tempat tidur
Rumput. Ombakkah yang di laut. Hiu
ikan cucut, kau lupa siapa cucumu
Dulu, kau mengira bahagia
Kami, dari hari ke hari
memupuk diri dengan
pinjaman mimpi
Sumber: Horison, No. 2, Thn. XXVII, Februari 1993