Deri Hudaya (l. 1989)
Mantra Pengantar Tidur
Setelah bersusah payah jadi sarjana
pendidikan susastra akhirnya saya bisa
membuat sebuah mantra sederhana
yang tidak sempat saya ucapkan kepada
pacar karena ia—puji Tuhan—terlalu
cepat mati. Mantra ini tidak sempat
diisyaratkan api kepada kayu bakar
karena ibu saya telah biasa memasak
telor dadar dengan kompor gas.
Saking sederhananya, mantra ini hanya
terdiri dari empat kata yang sama sekali
tidak arkhaik, terdiri dari: hutan, tahun,
tuhan, dan hantu. Mantra ini bisa dibaca
kapan saja, termasuk saat buang hajat.
Agar tidak lupa, saya menulisnya
dengan stabilo hijau di empat dinding kamar.
Saya tidak bosan membacanya, terutama
jika tidak punya cukup kuota untuk
membuka laman dewasa di internet.
Urutan katanya kerap tertukar. Tapi
tidak apa-apa. Mantra pascakolonial
tidak harus tertib, yang paling penting
saya tidur lelap bersama mimpi-mimpi
yang tidak terusik oleh imperialis sialan
dan teman-temannya
dan kacung-kacungnya.
2020
Sumber: Bacapetra, 20 Januari 2021