Deri Hudaya (l. 1989)
Wajah yang Lain
Terlalu lama aku tak melihat wajahmu…
Di sini, di rumah-rumah petani, kemiskinan diterima
Sebagai dalih untuk saling berkhianat dengan santai
Di jalan-jalan raya, di hari-hari besar, di setiap melankoli
Yang dirayakan, nama-namamu dijajakan pedagang asongan
Aku memang tak mencarimu
Di antara perempuan berwajah cantik
Yang matanya terlalu banyak menimbun kesedihan
Di antara teman-temanku yang mengaku bahagia
Padahal diam-diam kulihat kilau belati
Di balik senyuman mereka
Aku hidup hari ini, sementara kehadiranmu
Seakan lebih meyakinkan di hari-hari kemarin atau besok
Aku berjalan mengikuti ibu jari, sementara kau
Seperti bayang-bayang sekaligus terik matahari
Kenyataan sekaligus ilusi
2019
Sumber: Basabasi.co, 11 Februari 2020