Arif Fitra Kurniawan (l. 1985)
Kota Ini dan Segala Sesuatu yang Teramat Mencintai Paru-parumu
jauh benar kesakitan itu melewati pesan pendekmu
sebelum sampai ke tanganku yang ditumbuhi wallpaper.
kepada paru-parumu
waktu yang pneumonia itu sengaja tuhan buat
agar kau bisa jadi jarum yang berjingkat-jingkat,
agar kau tak dikuntit lagi jam tangan ketika
kau dan pulpenmu salah membuat kalimat.
kuyakinkan kota ini teramat mencintai paru-parumu.
kota yang tak memberimu banyak pilihan, selain terus taat
menyembah obat-obatan.
kepada selang infus yang kau sebut pom bensin,
– yang bagimu sama membakarnya –
dibandingkan kemustahilan yang akan keluar dari lubang kecil
lampu milik aladin.
aku titipkan udara yang kukumpulkan dari seluruh
asap knalpot yang menetap di jalan raya-jalan raya kota ini.
demi tuhan
engkau harus bernapas sebenci-bencinya.
(2012)
Sumber: Jawa Pos, 5 Februari 2012