Juniarso Ridwan
aku tulis puisi tentang laut biru,
tapi terbaca ledakan bom dan kematian.
aku tulis puisi tentang harapan hari esok,
tapi terbaca rangkaian konflik dan cucuran darah.
aku tulis puisi tentang surga,
tapi terbaca penindasan antar sesama.
aku bongkar kata-kata,
lalu terbaca keindahan.
2001-2002