Puisi: Arus – Amal Hamzah (1922-1987)

Amal Hamzah (1922-1987)

Berkayuh aku
di segara hidup,
alun air pelan semata
biduk melancar ria gembira

Pukulan kayuh tiada bersuara
Pada perahu muat seorang.

Sekali terbentur perahuku
Pada dara kucindan mata
Aku tersentak, sedar jaga
Kayuh terletak diambil segera.

Bermain kami di tempat ramai
Sampan berjalan berdekat-dekatan
Berjumpa kawan kata membelai
Lebih dalam tak diacuhkan

Kawanku rupanya lekas penjemu
Dalam asyik mereguk restu
Ia menarik diri
Meninggalkan daku.

Tinggal awak berkayuh seorang
Dalam gelora hidup mengamuk
Biduk menepis susunan karang
Nyaris sampan hancur remuk.

Kayuh kutinggalkan
Badan kuletakkan
Dalam sampan muat seorang…

Maju sampanku, maju
Ke mana saja engkau mahu
Mendarat ataupun karam
Serupa saja pada hatiku…

 

Sumber: Pembebasan Pertama, Kumpulan 1942-1948 (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, Jakarta, 1979; pertama kali diterbitkan Balai Pustaka, 1949)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *