Puisi: Berbekal Sehelai Rambut – Faisal Oddang (l. 1994)

Faisal Oddang (l. 1994)
Berbekal Sehelai Rambut

Kelak kau bisa membawanya ke salon terbaik
sekadar keramas atau merawat bulu mata yang
habis karena kau rindukan, tetapi
sebelum berangkat bawalah rambutku ini
rambut yang dicuci dengan bunga tujuh rupa,
rambut yang sama akan kau temukan tumbuh
di kepalanya–kepala yang ditumbuhi ingatan
tentang benua yang jauh, perahu layar, angin limbubu,
lelaki berbulu, dan iringan-iringan orang Luwu
yang datang tanpa undangan.

Kau berencana ke seberang benua dan kayu dari Mangkutu
telah berubah jadi perahu, sudahkah kautemukan
nahkoda yang tahu nama nabi untuk ombak dan badai?

Semua hari adalah hari baik bagi pelayaranmu,
tak kau perlukan bernapas lewat lubang hidung kirimu
meski kau akan berangkat untuk seorang gadis.
Begitulah hingga perahu diamuk badai dan kau
korbankan sejumlah budak dan Orosada untuk lautan.

Di depan sana, anjungan menyambutmu tanpa lengan terbuka
apalagi kalungan bunga, tetapi niatmu liut dan sehelai
rambut di sakumu masih menguarkan aroma bunga.

2017

 Sumber: Koran Tempo, 21 Januari 2017

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *