Kunni Masrohanti
dalam malam seperempat gelap terbaring di antara batubatu
mengawang antara arus subayang dan bintang mengingatkan betapa jauhnya pagi
; kita sedang bersembunyi
ada yang bimbang terbaring di tepian sungai antara batu dan lagu
serpihan syair tentang hidup cinta dan mati terus menyusup
ke tulang malam renta hingga menjelang pagi
mereka melantunkan sunyi
dan kita tetap sembunyi
ada yang bernyanyi diam menyimpan gamang dalam tenang
duduk antara batubatu dan malam yang semakin malu
hatinya rusuh mencari sesuatu yang ia tahu bersembunyi dalam nyata
bukan di balik ranting atau di dasar lubuk larangan
sampai kapan kataku
tak berkapankapan
tak berbatasbatas zaman
tetaplah bersembunyi sampai waktu tak mennghendaki
katamu dalam bisu
kita pun masih bersembunyi
di antara batubatu dan arus subayang
di tepian rimbang yang baling melantunkan sunyi
rimbang baling, kampar, 21 April 2015