Sofyan RH Zaid
dari arah yang berbeda # kita jumpa di taman kota
aku dari kampung filsafat # kau dari pedalaman tarekat
sungguh perjumpaan kita; # peradaban yang tua
pohon akasia jadi saksi # doa langit restu matahari
angin menjatuhkan serbuk sari # sampah plastik tumbuh melati
kita berdekat-dekatan # tapi tidak bersentuhan
jarak jadi batas diri # bulu kuduk tegak berdiri
mata saling menangkap # bibir berderap-derap
napasku buah alpukat # napasmu susu cokelat
napas kita bersatu # semerbak aroma rindu
kita bercakap tentang peri # juga riwayat sebuah negeri
anak jalanan itu # memukul gendang bertalu
sebuah tangan menjulur # kita berikan anggur
dari bibirnya bahasa surga # juga kabar dari neraka
seketika dari pundak kita # tumbuh sayap warna senja
pada tiap kepakan # meninggi tujuh jengkalan
semakin ke atas # dada menjadi luas
di kanan kesetiaan # di kiri ketenangan
keduanya malaikat penjaga # jiwa yang menyala
jangan takut ketinggian # semasih ada lautan
kita menjadi kupu-kupu # terbang menembus waktu
kepak kita di Jakarta # mencipta topan di Canberra
melayang rendah dan tinggi # keseimbangan akal dan hati
kemudian sayap lenyap # tubuh jatuh tengkurap
serupa jatuh dari rasa # tanpa darah dan luka
kita kembali berpisah # berjalan menukar arah
2014
Sumber: Pagar Kenabian (TareSI Publisher, Bekasi, 2015)
Puisi yAng bagus.. sy suka..
PUisi yang enak dibaca. Didengar. Dinikmati.