Seno Gumira Ajidarma (l. 1958)
(Catatan-Catatan Hal. 32)
kota adalah asap, sayangku
ia mungkin juga terali baja
atau ini atau itu: kita hanya sampai pada kemungkinan
ya, bintang malam terlontar, mati menari
bunyi air siapa, bunyi ratap siapa
— petualang-petualang hitam
kota ini, kota tak tampak
tak banyak yang menjadi jelas
(meski kau tak tahu, senja dan senja jadi milikmu
mungkin duka atas pundakku
mungkin suka atas pundakku
tak tahu juga,
tapi senja bukan punya siapa-siapa)
kota adalah sampah. mimpiku
nasib seolah tak terbagi
matahari demi matahari, bulan demi bulan
dan di lorong-lorong, banyak bayi tergeletak, berak
meski tak baik kita berkhayal
aku telah jadi bermacam alat (tak pernah milikmu)
ini juga cuma satu hal, kenapa semua tak pernah jelas
kota adalah kabut, sampah dan mimpi
nyanyian cahaya dan
takdir celaka
Jakarta 1977
Sumber: Catatan-Catatan (Puisi Indonesia, 1978)