Radhar Panca Dahana
aku melihat diam
tak seorang saja
tapi satu bangsa
kulihat batu
padahal manusia
menunggu waktu
padahal sia sia
di ini negeri apa pun boleh terjadi
tapi jangan sebut revolusi,
siapa pun pahlawan ngeri. mimpi saja tak berani
mereka capek dikibuli, dikebal sakit hati
kubasuh kaca lensa, kuhapus kata berikutnya
dan kutulis cerita: “aku melihat bisu
berjuta juta kamu berjuta juta aku.”
1987
Sumber: Lalu Waktu, Sajak dalam Tiga Kumpulan 1985-1994 (Pustaka Firdaus, Jakarta, 1994)