Royyan Julian (l. 1989)
Cincin Perkawinan di Dalam Sepatu
Sejak kamu pergi,
rumah ini tampak semakin tua.
Ia seperti tak rela melihatku
hidup sendirian.
Tak ada apa pun
yang menunjukkan keberadaanmu:
dengkur lembut pagi,
jejak bau sampo di handuk,
suara-suara dapur, penanda buku
yang terselip di halaman tertentu,
derai tawa, dan sesekali air mata
yang membasahi bantal.
Kemarin aku menemukan
cincin perkawinan kita
di dalam sepatu
yang telah lama tidak kupakai.
Rupanya kamu meninggalkannya
di situ. Kilatnya meremukkan
semua perasaan baik-baik saja.
Di ambang pintu,
aku terduduk lemas di atas keset
“welcome”, lalu tulisannya
berubah menjadi “kehilangan”.
Pamekasan, 2017
Sumber: Suara Merdeka, Minggu 21 Januari 2018