Puisi: Ijab Kabul – Royyan Julian (l. 1989)

Royyan Julian (l. 1989)
Ijab Kabul

Pagi itu ia tidak kuasa
melihat matamu ketika
kau mengucap sumpah
perkawinan. Ia hanya sanggup
melihat punggungmu
dan berpura-pura turut berbahagia.

Sudah cukup lama
kau tidak singgah di rumahnya.
Terakhir kali kau datang,
ia memintamu untuk
tidak meninggalkan
hatimu di pintu.

Jangan berkata apapun.
Sayonara hanya milik
para penggemar roman picisan.

Ia ingin kalian diceraikan
oleh perpisahan yang ikhlas.
Cinta adalah kemarin
dan esok menjadi hari- hari
ketika kalian belum bertemu.

 

Sumber: Suara Merdeka, Minggu 21 Januari 2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *