Sabiq Carebesth (l. 1985)
Dalam Kamarku
Sebuah kunci membuka pintu kamarku
Pada jendelanya menengadah menanti
Senja yang biasa; angin menyeret kakiku
Membawaku menjauh ke masa itu:
Kulihat segerombolan bocah kecil
Bermain menabur kembang pada tanah liat
Mereka bicara pada cacing dan burung yang lewat
Bicara pada tanah liat
Pada sungai dan setiap air yang mengalir
Cantik sekali gadis beranak pinak tentu;
yang lain pun begitu.
Aku sendiri dalam kamarku
Sendir dalam merasai hati
Hanya ada kopi dan sebotol wiski
Dalam merasai cinta yang pergi
Menulis sajak yang tak jadi-jadi
Bersama waktu yang enggan menanti
Jakarta, 2010
Sumber: Memoar Kehilangan (Kukusan, Depok, 2012)