Selendang Sulaiman
: petani tembakau
Kilau hijau urat-urat daunmu
Sesegar udara berhembus di kaki-kaki telanjang
Lembab rasanya dada melepaskan nafas
Pada bau sengat aroma tanah merah di ladang panjang
Lelah istirahat di tabun-tabun berumput doa
Siang dan malam serupa dua mata uang
Dingin dan panas sebatas batas pertemuan
Antara kehadiran dan kepergian di sejadah alam
Puji-pujian dipanjatkan
Di muka pemujaan yang maha hijau yang maha bau
Kemarah sejuk dihempas waktu lewat angin timur
Lalu semerbak kebahagiaan berkabar ke kota-kota
Sumenep, 2006-2013
Sumber: Bersepeda ke Bulan, Antologi Hari Puisi Indopos 2014 (Indopos, Jakarta, 2014)