Yogi (1896-1983)
Di Mana Hatiku Tak Kan Pilu
Gemuruh ombak menggosok pantai
Petir menembak bertalu-talu;
Adinda diam-termenung lalai,
Di mana hatiku tak kan pilu
Kilat terbentang berapi-api,
Awan berarak menambah sayu;
Adinda termangu, duduk bersepi,
Di mana hatiku tak kan pilu.
Bintang di langit berkilap-kilapan,
Pungguk merindu di pohon kayu;
Adinda membantu-patung pujaan,
Di mana hatiku tak kan pilu.
Dari jauh beta kemari,
Menurutkan hati disayat rindu;
Tuan melengos berdiam diri,
Di mana hatiku tak kan pilu.
Keluh kesah mendayung sampan,
Mengharap jiwa hendak bersatu;
Arah tuan memutuskan harapan,
Di mana hatiku tak kan pilu.
Aku memetik puspa di hati,
Untuk suntingan sanggul jiwaku;
Tuan mengabaikan emas sekati,
Di mana hatiku tak kan pilu.
Sumber: Panji Pustaka, X/22, 15 Maret 1932, dalam Pujangga Baru, ed. H.B. Jassin (Pustaka Jaya, 1963), dalam Tonggak 1, ed. Linus Suryadi (Gramedia, 1987)