Puisi: Februari – Tjak S. Parlan (l. 1975)

Tjak S. Parlan (l. 1975)
Februari

Februari terdampar di bandar-bandar kecil,
seperti para kekasih yang rindu
dan tak kunjung bertemu.

Februari adalah pertemuan di sebuah rel kereta
yang lurus menjauh dalam lambaian tangan
di belakang rumahmu.

Februari adalah sebuah tikungan
yang memaksamu membunyikan bel sepeda
dan menoleh sedikit pada kenangan.

Februari adalah hujan yang tahan lama,
yang membuatmu menjadi kekasih sekaleng bir
dan kaca jendela.

Februari adalah rhinitis akut— atau semua itu—
yang menjauhkanmu dari segala cium.

Februari adalah penyamun yang tersesat di rumahmu
saat kau tertidur, dan menjarah
semua mainan anakmu.

Februari adalah kalender tua basah
yang lupa kau buang seluruh tanggal merah
di tempat sampah.

Februari adalah rencana-rencana
yang tergelincir di jalanan hujan
yang kerap terhapus para pejalan.

Pagesangan, 18 Pebruari 2017

Sumber: Malang Voice, 29 Juli 2017.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *