Abdul Wachid B.S. (l. 1966)
Gadis
harum mawar mengirim tubuhnya
gelak girang menyimpan luka
harum mawar mengirim tubuhnya
yang sendiri selalu sangsi
terancam badai malam hari
buruknya mimpi enggan pergi
terancam badai luka di jantungnya
dibajak jejaka gadis tergadai
ia lari sampai ke mimpi
mencari kakak memimpi bapak
tapi ke pundakku ia terpaku
kini di mataku ia menunggu
pada rerumpun sepasang bambu
ranjang menuntun tak perlu ragu
2001
Sumber: Bentara – Hijau Kelon dan Puisi 2002 (Penerbit Buku Kompas, 2002)
Puisi lamanya ayah. Luar biasa