Puisi: Getir Malam di Stasiun Lempuyangan – Naning Scheid (l. 1980)


Naning Scheid (l. 1980)
Getir Malam di Stasiun Lempuyangan

Pada binar ruang di samping loket, angin mewakili bisu yang riuh; potongan hati tempo hari – jatuh, terserak di keramik retak

Lalu kita bersikap selayak teman, menerbang jauh kemesraan, menutup rapat ruang rasa, masa depan kebersamaan tak temui tuannya

Begitulah…

Saat peluit kereta berbunyi rintih. Kuletakkan cinta pada bangku kosong, melenggang tanpa menoleh lagi, mengemas luka di tempat ini

Kereta melaju, meninggalkan pohon pohon ingatan, monumen dan tugu janji – janji

Sebaiknya aku pergi…

Brussel, 5.11.18

Sumber: Melankolia (Pustaka Jaya, 2020); Situs www.scheid.be.

 

One thought on “Puisi: Getir Malam di Stasiun Lempuyangan – Naning Scheid (l. 1980)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.