Frans Nadjira (l. 1942)
Hei, Kalian yang di Bawah
Seperti kalian kami pun bergerak
di bawah langit. Kami memiliki kediaman
pancang arah angin di atas bukit
pucuk-pucuk daun dalam cahaya. Cuma kami
tiada membutuhkan air untuk pesawahan, sebab
kami dalam cahaya, bergetar di udara yang
mengalir, muncul dari dalam keheningan,
pusat dari tiada, tempat semua bakal kembali
di mana tak lagi menyusup hawa nafsu, yang
dihembuskan lewat bilik hati yang lain.
Hei, kalian yang di bawah yang hidup
dalam jasad yang hidup dalam api:
Seekor burung tak lagi dapat menelan
air liurnya, tak lagi dapat mengepakkan
sayapnya. Karena kekal menelan tanpa liur
Mengepak tanpa sayap.
Sumber: Jendela Jadikan Sajak (Padma, Yogyakarta; 2003)