Puisi: I Massia – Ibe S. Palogai (l. 1993)

Ibe S Palogai (l. 1993)
I Massia

maka pada simpang jalan itu kita jumpai gadis penenun
menjalin helai-helai luka menjadi sutra, sebab budak luhur Bone
membangun kanal antara Binanga Beru dan Ujung Tanah
mereka butuh penyulut malu dari jajahan masa lalu

1/
ia memanggul bergulung benang
biarkan bahu menopang beban dan peratap menanti janji
dari pelarian ke pelarian, sembunyi di bawah cahaya bulan
yang mengintai dengan tombak berlumur purnama

“mereka telah menguasai dua musim hujan
persembunyian mana paling basah tanpa rintik?”

2/
simpul sulur pada daun kelapa mengerat sumpah
ke tanah jauh menungutit nasib, merantai mencari suaka
membawa dendam, riwayat kekalahan dan pelayaran pulang
yang tak seorang pun mampu memastikan

— perang memilih lelaki yang bertahun merendam dendam
di pelarian sunyi sebagai pemanggul benang nasib —

sepanjang jalan kit lihat sutra kemenangan
menutup luka di tubuh dan yang sembunyi di bahu
tapi rupanya, waktu adalah penyembuh yang malas berdetak

(Makassar, 2017)

 

Sumber: Dari Timur (GPU, 2017); Cuaca Buruk Buku Puisi (GPU, 2018).

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.