Puisi: Jam yang Tercecer – Khalish Abniswarin

Khalish Abniswarin

Aku lihat diriku adalah arloji mahal terbelenggu di lengan yang tak pandai menghargai waktu.

Aku tak lebih angka ke angka yang mandul. Sebelum mereka yang bukan anakku mengirimku ke panti jompo.

Jangan tanya hendak kemana? Aku pengungsi dari lupa ke lupa

Buah waktu yang terlanjur kupetik dengan tangan yang lancang.
Keras berdentang, memanggil jantungku yang lebam seperti tongkol pisang.

Saatnya kau ditebang.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.