Puisi: Televisi – Asrina Novianti

Asrina Novianti

akhirnya kau memilih menelusup dan masuk ke dalam
televisi. demam pada asmara telenovela. singgah dari
satu saluran ke lainnya. menyimak perubahan musim di
pelbagai dunia. meminum racun, senggama, atau anyir
darah dari berita. kau tertawa. layaknya pantomim,
menirukan gerak laku orang. bercakap apa saja.

dan engkau turut menyimak model kekinian. agar tak
dianggap kuno. wajahmu semakin cantik. terus
berbicara. mengejar jam tayang. dari kampung ke kota.

/2016

Sumber: Suara Merdeka, 5 Maret 2017.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.