Amarzan Ismail Hamid (l. 1941)
Jawab yang Kesekian
buat ahmadi
kan kucium lagi asinlaut lecut angin penghabisan
senandung bocah sendiri bertualang di perut sampan
anyirnya lumpur tanah daratan
beningnya kasih sebening lautan
kita sama lahir sama berdarah merah
dan nyanyimu mengirim hatiku terbelah
tentang timah yang terampas kehormatan
atau hidup mengapung disungaiku asahan
kan kureguk lagi cahaya fajar pagi panjang
kita sama atas perahu ombak manis kirikanan
berkisah tentang kelamnya malam telah lalu
di depan sebuah dunia yang baru
madi, tulisi kertas ini kasih kan terus mengalir
tagakkan satu dunia atas lembar sairsair
dan dari lumpur pantaiku yang anyir
derita ini pasti berakhir
tangjungbalai, 11 Oktober 1958
Sumber: Gugur Merah (Merakesumba, 2008)