• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

amarzan ismail hamid

Puisi: Sahabat – Amarzan Ismail Hamid (l. 1941)

Posted on 16 Maret 2018 by Editor

Amarzan Ismail Hamid (l. 1941) Sahabat Tentang GM setelah selang sehari burung-burung pun terbang mencari sarang – di negeri yang hilang kita tak pernah sungguh-sungguh pulang – tak pernah dari […]

Posted in Puisi Tagged amarzan ismail hamid, Puisi Leave a comment

Puisi: Jawab yang Kesekian – Amarzan Ismail Hamid (l. 1941)

Posted on 28 Januari 201828 Maret 2018 by Editor

Amarzan Ismail Hamid (l. 1941) Jawab yang Kesekian buat ahmadi kan kucium lagi asinlaut lecut angin penghabisan senandung bocah sendiri bertualang di perut sampan anyirnya lumpur tanah daratan beningnya kasih […]

Posted in Puisi Tagged amarzan ismail hamid, Puisi Leave a comment

Puisi: Salam – Amarzan Ismail Hamid

Posted on 10 November 201710 November 2017 by Editor

Amarzan Ismail Hamid seluas langit tanahair sedalam itu cinta penyair yang memahatkan katakata pada tembok zaman tentang hakikat kebenaran seluas langit tanah air sedalam itu cinta penyair yang memahatkan baitbait […]

Posted in Puisi Tagged amarzan ismail hamid Leave a comment

Puisi: Sajak-sajak Asap – Amarzan Ismail Hamid

Posted on 30 Juli 2017 by Editor

Amarzan Ismail Hamid inilah hikayat tujuh belas tahun rindu dendam hutan mambang hutan kiambang hutan sialang hutan api tak pernah padam alang kepalang lesah tanah perawan tak kijang di mata […]

Posted in Puisi Tagged amarzan ismail hamid, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani