Abrar Yusra (1943-2015)
Jembatan Penyeberangan Kramat Pagi Hari
Mata pedas tidur. Tak bisa tidur
Siapa acuh
pada pagi, yang tidak membersihkan udara bau minyak
di jalanan. Aku tak melihat matahari, tapi ada bayang-bayang sendiri
bergerak tak berjejak, di tiap gerak
berpapasan denganmu, wajah-wajah tak peduli atau kosong, tangan-tangan
berisi atau kosong tergantung
sepanjang kaki lima
tak berkesudahan!
Kita di mana?
Ke mana?
Harum asap warung tercium bagi perut yang lapar
Kita takkan tetap di sini
Hari baru terbuka atau tertutup di jembatan. Dan di bawah
sungai jalan raya tak putus-putus, menghanyutkan
apapun! Wajah-wajah segar. Wjah-wajah cantik atau wajah-wajah tak terlukiskan
melintasi
detik demi detik yang bising
dan berdebu
Aku kosong. Tidak tahu semua
ke masa silam atau ke depan
Ya, Tuhan!
Sumber: Naskah Pekan Puisi 20 Kota, DKJ, 1982.