Andre Hardjana (l. 1940)
Kamar Ini
kamar ini mengasingkan kita
dari teriknya angin yang tiada hentinya
menghalaukan debu ke sekujur kota kesayangan
bagaikan sepasang elang laut lelap di batu-batu karang
dalam bungkamnya terkulum kisah kembara
menepis buih menghitung ombak sepanjang zaman
dan di bawahnya laut semakin menggelora
lantaran bulan pun penuh malam nanti
atau bagai pejuang-pejuang kemerdekaan
yang telah teruji kejantanannya
lantaran tersingkir dari pertempuran
dalam pesona celah-celah terali besi
musuh-musuh rebah.
hatinya tiada henti-henti menggaungkan
rencana kemenangan: kemerdekaan
yang akan membukakan pintu penjara yang mengurungnya
sementara di luar angin basah lirik berbisik:
— tinggallah di sini debu-debu bebanku
jadilah bumi limbur kerna di kota ini mesti ditanam
pohon-pohon rindang
buat mengenang pejuang yang tiada sempat pulang
meski kemerdekaan sudah lama diproklamasikan —
kamar ini mengasingkan kita berdua saja
dan melalui jendela ini angin bersiutan datang
dari pohon-pohon rindang yang telah ditanam
buat burung-burung yang riang berkicauan
membangunkan kau dan aku dari pesona duka.
Sumber: Basis, No. 11. Th. XIII, Agustus 1964 via Tonggak 3 (Gramedia, 1987)