• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

andre hardjana

Puisi: Surat Buat Bunda – Andre Hardjana (l. 1940)

Posted on 19 Mei 2018 by Editor

Andre Hardjana (l. 1940) Surat Buat Bunda dalam alam kehidupan makhluk dua berjenis berlaku satu hukum alam tiada terlukis – aku dipinang, tapi aku memilih     kau meminang, tapi kau […]

Posted in Puisi Tagged andre hardjana, Puisi Leave a comment

Puisi: Sajak Sakit – Andre Hardjana (l. 1940)

Posted on 19 Mei 2018 by Editor

Andre Hardjana (l. 1940) Sajak Sakit siapa tamu yang di luar itu yang selalu memandang cemas dan ragu pada pintu yang terus diketukinya dengan batuk-batuk kehadirannya? — spada aku datang […]

Posted in Puisi Tagged andre hardjana, Puisi Leave a comment

Puisi: Kamar Ini – Andre Hardjana (l. 1940)

Posted on 19 Mei 2018 by Editor

Andre Hardjana (l. 1940) Kamar Ini kamar ini mengasingkan kita dari teriknya angin yang tiada hentinya menghalaukan debu ke sekujur kota kesayangan bagaikan sepasang elang laut lelap di batu-batu karang […]

Posted in Puisi Tagged andre hardjana, Puisi Leave a comment

Puisi: Doa Seorang Bocah – Andre Hardjana (l. 1940)

Posted on 19 Mei 2018 by Editor

Andre Hardjana (l. 1940) Doa Seorang Bocah jadikan cintaku langit di malam hari ya tuhan kebenaran semesta yang ramah kerna langit itu pada setiap saat mampu memberi apa saja apa […]

Posted in Puisi Tagged andre hardjana, Puisi Leave a comment

Puisi: Niagara Falls – Andre Hardjana (l. 1940)

Posted on 19 Mei 201819 Mei 2018 by Editor

Andre Hardjana (l. 1940) Niagara Falls deru deburnya kudengar dari jauh semakin dekat semakin riuh tenaga alam yang tiada hentinya menggelora ombak demi ombak meriak jadi tangga jakob dan sayap-sayap […]

Posted in Puisi Tagged andre hardjana, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani