Puji Pistols (l. 1966)
Kamar, Black Poem 1980
dari catatan Maya Angelou
1/
kau bisa pulang dengan satu jawaban
buka pintu, cium bau busuk kamar ini
aku mencintai kamar, usap kotoran kaca jendela
memeluk parfum, balur kulit dengan lotion pelembap
menghidupkan frekuensi radio
teriakkan blues Robert Johnson
poster Bob Lemmons (lelaki yang mencintai kuda) tergantung
aku ingin menghidupkan kamar ini sebagai biografi kesedihan
merangkai bunga, menyapu debu lantai berbau aspirin dan obat nyamuk
bel berbunyi rutin di pagi hari
mungkin seseorang akan datang
mengantar pai blueberry, surat kabar pagi, atau majalah
bahasa kamar tidak jauh beda dari luar pintu
gosip apartemen, tagihan listrik, matahari terik, saling sapa
ulang tahun terus dalam secangkir kopi adalah kenangan
dari musim-musim panas di selatan
“yang mati adalah waktu, kamar abadi”
memungut kenangan demi kenangan kau imigran
bangun pagi-pagi, menembus polusi udara, menunggu bus nomor 22
pemandangan tikus mati di selokan, orang-orang berdiri dengan sepatu hitam,
berkulit hitam, berpikir hitam, melingkar-lingkar dalam hitam
klakson meraung, jalan menikung ke arah restoran Betty Louis
mobil-mobil saling salip, lalu sampai di halte,
terdengar suara pengamen jalanan mengemas soft jazz Louis Amstrong
ke dalam irama beat New Orleans
2/
milikku satu-satunya tetaplah kamar
kenangan tentang pandangan mata ibuku,
buku Bob dan Decca, tayangan televisi Porgy Bess opera
aku lupa sudah berapa lama gerimis mengantar tidur tenang
aku sudah lupa, berapa lama piringan hitam Frank Sinatra melepas jalan
aku becermin sebentar, tenang memakai ikat kepala, duduk di sofa
mencatat kata-kata mutiara dari buku Letter to My Daughter
dan suara seseorang terdengar sampai pintu kamar
seperti ada lelaki mencuci rambut, bunyi gemericik air jatuh dari kamar mandi
batas mimpi bercahaya sepia, objek tahun 1980
2020
Sumber: Basabasi.co 24 Maret 2020