Puisi: Sebuah Kehadiran – Rusli Marzuki Saria

Rusli Marzuki Saria

kepada leon agusta

I
rumah dengan sarang panah
unggun bermula dari kekinian
padaku datang rangsang berbenah
tapi aku waspada jalan keyakinan

II
berburu di padang-padang rimba sasapan
tahu kau. anjing setia musang lapar
dan gagak-gagak terbang lalu hinggap di dahan
akankah kubidik, lembing kulempar.

III
di bawah langit kelahiran tercinta
di pinggang bukit penantian
kuhitung usia kuhitung dosa
jangan bilang – aku buat balas

IV
putih mata mekar harapan
lewat jalanan babi luka
batu cadas jalan sulit di penurunan
lagu musim di mulut terbuka.

V
kalau guruh datang tengah hari
gabak pun datang dari utara
langkah tergesa getar jejari
wahai, di tubuhku luka tak bertara

VI
peot juga muka tanda tua
gelitik ilalang ditiup angin
di halaman anak-anak mengeja membaca
mataku diterpa angin

VII
tahu kau. generasi demi generasi
berdatangan dan menemu ajal
aku bawa api kau bawa api
jalan kita, bukit ini terjal.

VIII
kepala belanga ragi
dada selempang pelangi
biuskan mereka pada kekinian hari
tanpa mulut berbusa tanpa dosa jadi.

IX
istilah dan sejarah
silsilah dari sebuah republik
jubah pemimpin pemurah
kita punya tikar dan lapik

X
kamar dan rak buku terlantar
dinding selalu menagih kerja
tak menidurkan tubuh resah terlantar
hujan sama jatuh di samar senja.

1965

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *